• Senin, 25 September 2023

Mengenal Lahang dan Kampung Tenun Baduy, 2 Kekayaan Budaya Lebak Masuk Nominasi API AWARD 2023

- Minggu, 4 Juni 2023 | 08:00 WIB
2 kekayaan budaya Lebak yakni Lahang dan Kampung Tenun Baduy Masuk Nominasi API AWARD 2023. (Instagram @disbudparlebak)
2 kekayaan budaya Lebak yakni Lahang dan Kampung Tenun Baduy Masuk Nominasi API AWARD 2023. (Instagram @disbudparlebak)

BantenEkspose.id - Pada ajang bergengsi yakni Anugerah Pesona Indonesia atau API AWARD 2023, terdapat dua kekayaan budaya dari Lebak yang berhasil masuk dalam dua kategori nominasi.

Kedua kekayaan budaya yang masuk nominasi API AWARD 2023 diantaranya ada Lahang dalam kategori Minuman Tradisional, dan Kampung Tenun Baduy untuk kategori Destinasi Belanja.

API AWARD 2023 merupakan ajang penghargaan yang bertujuan untuk mempromosikan kekayaan budaya, dan pariwisata Indonesia.

 Baca Juga: Wisata Kebun Teh Cikuya di Lebak, Bisa Jadi Pilihan Berlibur Bareng Keluarga atau Kekasih Tercinta

Selain menjadi prestasi luar biasa, masuknya 2 kekayaan budaya ini tentu menunjukkan betapa berharganya warisan budaya lokal, dan pentingnya untuk dilestarikan.

Keberadaan Lahang dalam nominasi API AWARD 2023, merupakan sebuah pengakuan akan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam minuman ini.

Diketahui, Lahang merupakan minuman tradisional yang terbuat dari getah pohon aren.

 Baca Juga: Jhon LBF Bongkar Masalah Masuk Pabrik di Balaraja dan Cikupa Pake Duit

Selain memiliki cita rasa manis dan menyegarkan, Lahang juga dikenal sebagai minuman tradisional isotonik yang memberikan manfaat bagi tubuh.

Dalam proses pengolahan Lahang, bisa dibilang memiliki nilai historis serta budaya yang kuat. Karena dalam proses penyadapan pohon aren, menunjukkan kearifan lokal dan keterampilan yang turun-temurun.

Untuk mendapatkan Lahang, petani melakukan proses penyadapan pada bunga jantan tanaman aren yang telah mencapai usia lebih dari lima tahun.

 Baca Juga: Anda Perlu Tahu, Inilah 7 Manfaat Kesehatan Infuse Water Buah Timun, Cara Membuatnya Sangat Simpel

Petani yang mahir akan mengetuk getah dari pohon Aren, dan mengumpulkannya dalam wadah bambu selama jangka waktu tertentu sebelum diolah.

Getah aren atau nira, tidak bisa dibiarkan terlalu lama di udara terbuka, karena cairan getah tersebut akan mengalami fermentasi dan berubah menjadi cuka atau arak.

Halaman:

Editor: Sofi Mahalali

Sumber: instagram @disbudparlebak

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X