Wali Kota Serang Syafrudin Klaim Akhir Tahun 2022 Kasus Stunting di Kota Serang Turun 3,7 Persen

BantenEkspose.ID - Wali Kota Serang Syafrudin menyampaikan bahwa, kasus stunting di Ibu Kota Provinsi Banten turun menjadi 3,7 persen.

Sebelumnya, lanjut Wali Kota Serang Syafrudin, kasus stunting di Kota Serang sebesar 27,7 persen turun menjadi 24 persen diakhir tahun 2022 ini.

Wali Kota Serang Syafrudin juga menargetkan ditahun 2023, kasus stunting di Kota Serang menjadi 15 persen.

Baca Juga: Pagi Tadi, Gunung Semeru Kembali Alami Erupsi

"Alhamdulillah Kota Serang mengalami Penurunan dari 27,7 persen menurun menjadi 24 persen dan target tahun depan itu 15 persen. Diketahui bahwa Kota Serang memiliki potensi stunting lebih besar dari jumlah 792 ribu, kurang lebih 9 persen," ungkap Wali Kota Serang Syafrudin belum lama ini. 

Wali Kota Serang Syafrudin juga menegaskan bahwa kasus stunting merupakan tanggung jawab bersama.

Ia juga menyampaikan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang dalam menangani penurunan stunting.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia FIFA 2022 Malam Ini, Korea Selatan VS Portugal, Ghana VS Uruguay

"Dalam rangka penangan stunting Pemerintah Kota sudah melaksanakan sosialisasi di kecamatan-kecamatan, terutama melatih kepada kader-kader yang ada di kelurahan masing-masing," katanya

Kemudian dari sisi anggaran, lanjut Wali Kota Serang Syafrudim, kepada Dinas Kesehatan maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) sudah menyiapkan anggaran.

Wali Kota Serang Syafrudin berharap kepada semua pihak terus bekerja serta potensi stunting dengan angka 1910 jiwa di tahun 2023 sudah ada penurunan.

Baca Juga: Ini Target Pemain Baru Timnas Indonesia Sandy Walsh di Piala AFF 2022

"Mudah mudahan kepada semua pihak terus bekerja mulai dari kepala OPD, Camat, Kelurahan, kemudian Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di kecamatan masing-masing agar potensi stunting dengan angka 1910 ini ditahun 2023 sudah ada penurunan," jelas Wali Kota Serang Syafrudin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Anthon Gunawan menambahkan bahwa, penangan stunting ada dua jenis yaitu spesifik dan sensitive.