• Minggu, 24 September 2023

Pemerintah Naikan HPP Gabah Kering Panen di Tingkat Petani, ini Penjelasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi

- Kamis, 16 Maret 2023 | 07:10 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi umumkan kenaikan HPP GKP di tingkat petani (Dok. Badan Pangan Nasional)
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi umumkan kenaikan HPP GKP di tingkat petani (Dok. Badan Pangan Nasional)

Bantenekspose.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, resmi mengumumkan naiknya harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP).

Semula, HPP gabah kering panen di tingkat petani hanya R4200 per kilogram, kini pemerintah menaikkan menjadi Rp5000 per kilogram.

Begitu pula dengan gabah kering panen di tingkat penggilingan dan gudang Bulog mengalami kenaikan.

Baca Juga: Contoh Teks Kultum, Kuliah Tujuh Menit Bulan Ramadhan 2023 tentang Pentingnya Bersyukur Kepada Allah SWT

Kenaikan HPP gabah kering panen ditingkat petani tersebut, diumumkan Kepala Bapanas atau NFA, Arief Prasetyo Adi.

Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5000, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat penggilingan Rp5100," kata Arief, Rabu 15 Maret 2023.

Ditambahkan, untuk Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp6200, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp6300.

Baca Juga: Penting Buat Pelaku UMKM, ini Syarat Pengajuan KUR BRI 2023, Simak Infonya Disini

Selain itu, pemerintah juga menetapkan HPP beras di gudang Perum Bulog dengan kadar air maksimum 14 persen.

Butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimun 2 persen seharga Rp9.950.

“Beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimum 2 persen, harganya Rp9.950,” ujarnya.

Baca Juga: Contoh Teks Kultum Ramadhan 2023, Kuliah Tujuh Menit Tentang Pentingnya Manajemen Waktu Bagi Umat Islam

Selain HPP, pemerintah juga menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium dan beras premium berdasarkan zonasi.

“Zona I untuk Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB [Nusa Tenggara Barat], dan Sulawesi. Zona II untuk Sumatra selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT [Nusa Tenggara Timur], Kalimantan. Zona III untuk Maluku dan Papua,” ujar Arief.

Baca Juga: Capai 24,08 Persen Target PKB di Pertengahan Maret, Samsat Serang Bagi-bagi Doorprize Buat WP

Halaman:

Editor: Saeroji Al Ghazaly

Sumber: Setkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X