Dua Perusahaan Farmasi Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Enam balita di Banten meninggal dunia akibat gagal ginjal.  (Freepik/pch.vector)
Enam balita di Banten meninggal dunia akibat gagal ginjal. (Freepik/pch.vector)

BantenEkspose.id - Dalam upaya mengungkap kasus gagal ginjal akut di Indonesia, Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap dua perusahaan farmasi.

Perusahaan farmasi ini diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait kasus gagal ginjal akut, berdasarkan informasi dari BPOM RI atas penggunaan kandungan zat berbahaya.

Direktur tindak pidana tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait kasus gagal ginjal akut.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Digugat Cerai, ke Pengadilan Agama Purwakarta Naik Angkot, Netizen Bilang Gini

"Kita sedang pendalaman dan mengumpulkan semua sampel. Sekarang belum ada yang memastikan penyebab gagal ginjal itu obat tersebut atau apa," ungkapnya, Jumat 28 Oktober 2022.

"Makanya, kita harus mengambil sampel semua produk obat yang dikonsumsi," imbuh Ketua Satgas penanganan kasus gagal ginjal akut ini.

Tidak disebutkan secara rinci, perusahaan mana yang tengah menjalani pemeriksaan. Namun Pipit mengaku, pemeriksaan dilakukan untuk membantu BPOM RI untuk mengusut kasus tersebut.

Baca Juga: 6 Manfaat Labu Siam Untuk Kesehatan, Membantu Turunkan Berat Badan

"Tapi kita juga akan melakukan pendalaman, membantu BPOM. Untuk masalah dia perusahaan silahkan nanti komunikasi dengan BPOM," jelasnya.

Kata Pipit, pada tahap penyelidikan kasus agagl ginjal akut ini, tidak menutup kemungkinan akan ada perusahaan lain yang diperiksa.

Akan tetapi, untuk hal tersebut, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan instansi terkait, dan melakukan pemeriksaaan terhadap sampel yang diuji.

Baca Juga: PT JCO Donuts and Coffee Membuka Loker Terbaru, Ada 3 Posisi yang Dicari, Simak Infonya Disini

"Masih ada, nanti kita informasikan. Berikan kesempatan kami untuk mengumpulkan semua sampel dari mayoritas pasien," katanya.

"Kita sedang dalam proses semua sampel dan juga akan meminta klarifikasi pihak pihak yang memproduksi," paparnya. ***

Halaman:

Editor: Sofi Mahalali

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X