Al Quran Surat Saba Ayat 7, Terjemah dan Tafsir Ayat, Kandungan Ayatnya Menerangkan Hal ini

- Senin, 26 September 2022 | 09:55 WIB
Al Quran Surat Saba Ayat 7 (Tangkapan Layar YouTube)
Al Quran Surat Saba Ayat 7 (Tangkapan Layar YouTube)

BantenEkspose.ID - Banyak pelajaran yang didapat dari Surat Saba Ayat 7, yang merupakan salah satu ayat Surat Saba dalam Al Quran.

Surat Saba, merupakan urutan Surat dalam Al Quran yang ke-34, salah satu ayatnya Surat Saba Ayat 7.

Surat Saba, masuk dalam kelompok Surat Makkiyah, ayatnya berjumlah 54 ayat, termasuk Surat Saba Ayat 7.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat, Beberapa Manfaat Bersedekah Yang Penting Diketahui

Berikut ini bacaan Surat Saba Ayat 7, terjemah dan tafsir ayat

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا هَلْ نَدُلُّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ يُّنَبِّئُكُمْ اِذَا مُزِّقْتُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍۙ اِنَّكُمْ لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍۚ

Wa qālallażīna kafarụ hal nadullukum 'alā rajuliy yunabbi`ukum iżā muzziqtum kulla mumazzaqin innakum lafī khalqin jadīd (QS. 34:7)

Terjemah: Dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya). "Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru? (QS. [34] Saba': 7)

Baca Juga: Perlu Anda Tahu, Inilah Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Serang

Tafsir Tahlili Kemenag:

Pada ayat ini, Allah menerangkan keingkaran orang-orang kafir terhadap terjadinya hari kebangkitan dan bagaimana hebatnya cemoohan dan olok-olok mereka terhadap Nabi Muhammad yang memberitakannya.

Mereka saling bertanya tentang seorang laki-laki yang mengatakan bahwa apabila mereka telah mati dan dikuburkan kemudian tubuh dan tulang-belulang mereka telah hancur luluh, sesudah itu akan hidup kembali untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Orang yang mengatakan hal itu adalah Muhammad yang mendakwahkan bahwa dia menerima wahyu dari Tuhannya.

Baca Juga: Ini 5 Bentuk Kekerasan Anak, Bukan Hanya Kekerasan Fisik Kata Prima Dea Pangestu

Mereka menganggap bahwa ini adalah suatu peluang besar bagi mereka untuk mempengaruhi pendapat umum dan mendiskreditkan Nabi.

Halaman:

Editor: Saeroji Al Ghazaly

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X