Jokowi Minta OJK Berikan Dukungan Penuh Kepada UMKM, ini Alasannya

- Senin, 6 Februari 2023 | 16:32 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada PTIJK Tahun 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (06/02/2023) pagi. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada PTIJK Tahun 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (06/02/2023) pagi. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

BantenEkspose.ID - Presiden Jokowi meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi dukungan penuh kepada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) Tahun 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin 6 Februari 2023.

“Saya hanya ingin agar dukungan terhadap sektor UMKM itu diberikan perhatian yang lebih, karena kekuatan kita ada di sini. Jangan dilupakan yang kecil-kecil," kata Jokowi.

Baca Juga: Loker Sumut Terbaru, PT Unilever Oleochemical Indonesia Buka Loker Sumut Terbaru

"Jangan dilupakan yang mikro, yang kecil, yang menengah. Berikan suntikan kepada mereka sebanyak-banyaknya, tentu saja dengan kehati-hatian yang tinggi, karena di sektor inilah yang memberikan peluang kesempatan kerja kepada rakyat,” ungkapnya.

Untuk mencegah kerugian di masyrakat, Jokowi juga memerintahkan OJK untuk mengawasi secara ketat berbagai produk dan transaksi jasa keuangan.

“Saya melihat masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan, baik itu yang namanya asuransi, yang namanya pinjaman online, yang namanya investasi, yang namanya tur haji dan umrah, betul-betul pengawasannya harus detail. Kita ini enggak bisa sekarang kerjanya makro, enggak bisa. Makro iya, mikro harus detail, dicek satu per satu,” ucapnya.

Baca Juga: Loker Lampung Untuk Lulusan Sarjana, PT Smart Tbk Buka Lowongan Kerja Formasi ini, Cek Syaratnya

Jokowi mengambil contoh kerugian yang dialami perusahaan asal India, Adani yang kehilangan harta kekayaan sebesar USD120 miliar atau setara Rp1.800 triliun hingga menimbulkan capital outflow.

“Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan, Rp1.800 triliun. Itu seperempatnya PDB India hilang. Yang terjadi apa? Capital outflow, semua keluar. Yang terjadi apa? Rupee jatuh. Hati-hati mengenai ini, padahal kondisi makronya bagus,” tegasnya.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta OJK mendukung program hilirisasi industri yang sedang dijalankan pemerintah. Presiden juga mengingatkan bahwa dukungan tersebut harus dikalkulasi dengan penuh kehati-hatian.

Baca Juga: Dexa Group Kembali Buka Lowongan Kerja Serang, Simak Syaratnya!

“Saya minta betul-betul yang konkret, karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan mencari pendanaan. Jadi dukungan itu betul-betul diberikan tetapi juga dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi karena arena hilirisasi ini akan menjadi kunci bagi negara kita untuk melompat menjadi negara maju,” ucapnya.

Jokowi juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa kali mengalami dinamika. Indonesia pernah berada di lower middle income sampai 2018, kemudian naik menjadi upper middle income, lalu karena pandemi turun kembali ke lower middle income. Presiden juga mengungkapkan, hingga tahun 2022, Indonesia berhasil mencapai upper middle income kembali.

Halaman:

Editor: Herliana A Saputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X