Hadapi Ancaman Konversi Lahan Pertanian, Sultan B Najamuddin Minta Pemerintah Daerah Lakukan ini

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 20:46 WIB
Sultan B Najamuddin Minta pemerintah daerah segera susun sistem zonasi lahan pertanian, menghadapi ancaman konversi lahan (Instagram @dpdri)
Sultan B Najamuddin Minta pemerintah daerah segera susun sistem zonasi lahan pertanian, menghadapi ancaman konversi lahan (Instagram @dpdri)

Bantenekspose.id - Ancaman konversi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan industri di semua daerah meningkat.

Karenanya, pemerintah daerah harus segera melakukan upaya pemetaan kawasan pertanian dengan sistem zonasi lahan pertanian.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, menyikapi meningkatnya ancaman konversi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan industri.

Baca Juga: Pemudik Lebaran 2023 Mengalami Kenaikan, ini yang Sudah Dilakukan Kementerian Perhubunngan Kata Budi Karya

Sultan B Najamudin memandang penting pemerintah daerah agar segera melakukan upaya pemetaan kawasan pertanian di daerah dengan sistem zonasi lahan pertanian pangan berkelanjutan.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, alih fungsi lahan pertanian mencapai kisaran 90 ribu hingga 100 ribu hektare per tahun.

Menurut mantan Wagub Bengkulu ini, konversi lahan pertanian itu menjadi salah satu ancaman terhadap sektor pertanian dalam meningkatkan produktivitas pangan Nasional.

Baca Juga: China Road and Bridge Corporation Buka Lowongan Kerja Penerjemah, Gajinya hingga Rp6 Juta

"Karena sistem pertanian kita belum sepenuhnya dilakukan dengan pendekatan mekanisasi pertanian yang efisien dan presisi," ujar Sultan, dilansri Bantenekspose.id dari laman resmi DPD RI.

Dikatakan Sultan, zonasi lahan pertanian pangan berkelanjutan, akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam penerapan mekanisasi pertanian.

"Karena setiap komoditi membutuhkan alat dan mesin pertanian yang berbeda-beda," imbuhnya.

Baca Juga: BOCORAN Kisi Kisi Soal Moderasi Beragama Seleksi Kompetensi PPPK Penyuluh Agama Islam

Lebih lanjut Sultan mengatakan, jenis komoditi yang yang terkonsentrasi dalam suatu kawasan akan sangat efisien bagi alat dan mesin pertanian secara kolektif.

Hal ini tentu akan mempercepat peningkatan level mekanisasi pertanian Indonesia yang ditargetkan hingga 3,5 hp pada 2024.

"Tahun 2021 lalu indeks mekanisasi kita baru tercatat mencapai 2,1 house power (hp) per hektare (ha)", ungkapnya.

Halaman:

Editor: Saeroji Al Ghazaly

Sumber: DPD RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X