• Senin, 25 September 2023

Sektor Perikanan dan Kelautan, Potensi Besar Namun Pengelolaannya Belum Maksimal Kata Slamet

- Senin, 10 April 2023 | 20:52 WIB
Anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, menyoal potensi perikanan dan kelautan, yang belum terkelola maksimal. (Tangkap Layar laman Fraksi PKS)
Anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, menyoal potensi perikanan dan kelautan, yang belum terkelola maksimal. (Tangkap Layar laman Fraksi PKS)

Bantenekspose.id - Sektor perikanan dan kelautan memiliki potensi yang sangat besar namun pengelolaannya belum maksimal.

Demikian diungkapkan anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, menyoal potensi perikanan dan kelautan.

"Sektor perikanan dan kelautan memiliki potensi yang sangat besar namun pengelolaannya belum maksimal," kata Slamet, Senin 10 APril 2023.

Baca Juga: Loker Jakarta, China National Technical Import and Export Corporation Buka Lowongan Kerja, Simak Syaratnya

Karenanya, Slamet minta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi disektor perikanan dan kelautan.

Diungkapkan Slamet, Indonesia adalah negara eksportir kedua terbesar di dunia setelah China untuk komoditas perikanan dunia

Namun, ketika melihat nilai ekspornya justru berbanding terbalik, Indonesia hanya menempati posisi 13 dunia.

Baca Juga: Ijazah S1, PT Paus Biru Internasional Sedang Buka Lowongan Kerja Cikupa, Bagian Ini Yang Dicari!

“Ada gap yang cukup besar antara besarnya impor dengan nilai uang yang dihasilkan dari ekport komoditas perikanan tersebut, artinya ada persoalan dinilai tambah,” ungkapnya.

Slamet menegaskan, agar program-program yang sedang berjalan atau baru direncanakan pada tahun 2023 ini, dapat mengakselerasi peningkatan kesejahteraan nelayan.

KKP memang mengklaim peningkatan Nilai Tukar Nelayan (NTN) terus terjadi. Namun, sambung Slamet, pemerataannya masih belum maksimal.

Baca Juga: Resep Puding Busa Pandan Lapis, Pas Untuk Sajian Buka Puasa atau Pelengkap Kue Lebaran 2023

"Misalnya NTN di Jawa dan Bali sudah diatas 100. Sedangkan di daerah timur Indonesia misalnya NTT dan Papua, masih 90an. Artinya terdapat disparitas yang cukup mencolok," imbuhnya.

Lanjut Slamet NTN merupakan indikator kesejahteraan nelayan, semakin besar nilainya maka semakin sejahtera nelayannya.

"Artinya di Papua yang sumberdaya perikanannya sangat besar, malah kesejahteraan nelayannya rendah. Inikan sebuah ironi,” ucap Slamet.

Halaman:

Editor: Saeroji Al Ghazaly

Sumber: fraksi.pks.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X