BantenEkspose.ID - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyampaikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta segera meneliti penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak.
Hingga kini, lanjut Mulyanto, tingkat kematian anak pada kasus gagal ginjal akut pada anak mencapai 57,5 persen.
Mulyanto juga menilai, kasus gagal ginjal akut ini tidak boleh dianggap remeh yang penanganannya hanya dengan mengimpor obat dan itu menggunakan anggaran negara.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Didesak DPR RI Usut Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
"Ini penyakit yang misterius dan tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja. BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif strategis tersebut," ungkap Mulyanto seperti dilansir dari laman dpr.go.id.
"Jangan membiarkan berlarut-larut, apalagi kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN," tambahnya.
Baca Juga: Bareskrim Polri Garap Penyelidikan Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut
Legislator Fraksi PKS itu berharap, pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika kali pertama menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kala itu, lanjut Mulyanto, pemerintah dinilai lambat menangani dan malah menjadikannya sebagai ladang bisnis bidang kesehatan.
Artikel Terkait
Soroti Fenomena Gagal Ginjal Akut, LaNyalla Desak Kemenkes Beri Masyarakat Informasi Jelas
Angka Kematian Capai 99 Anak Akibat Gagal Ginjal Akut, Puan Maharani: Pemerintah Segera Lakukan KLB
Kemenkes Ungkap Data Gagal Ginjal Akut, Ini 4 Provinsi dengan Angka Kematian Tertinggi
Bareskrim Polri Garap Penyelidikan Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut
Pemerintah Indonesia Didesak DPR RI Usut Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak