Politisi NasDem Ahmad Sahroni Dukung Penerapan Kembali Tilang Manual, ini Alasannya

Bantenekspose.ID - rencana penerapan kembali tilang manual didukung Politisi NasDem Ahmad Sahroni.

Menurut Politisi NasDem Ahmad Sahroni, selama pemberlakuan e-tilang, disiplin pengguna jalan jeblok, banyak yang ngakali aturan. Karenanya perlu diberlakukan kembali tilang manual.

Penerapan kembali tilang manual, dalam pendapat Politisi NasDem Ahmad Sahroni, masyarakat agar taat aturan selama berkendara.

Baca Juga: Cari Kerja? PT Dover Chemical Kembali Buka Lowongan Kerja Manager Logistik, Penempatan Cilegon

Hal tersebut disampaikan Ahmad Sahroni yang juga menjabat, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, merespons rencana Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Santyabudi.

Ahmad Sahroni menyatakan setuju dan mendukung diberlakukan kembali kebijakan tilang manual tersebut.

Diungkapkan Syahroni, selama pemberlakuan penuh tilang elektronik (e-tilang), banyak masyarakat yang coba mengakali aturan.

Baca Juga: BOCORAN Terbaru, Contoh Soal Tes Tulis Calon Anggota PPS PEMILU 2024, Materi Wawasan Kebangsaan

"Hal seperti itu yang membuat disiplin pengguna jalan jadi jeblok. Ini semua agar pengendara kembali normal dan taat kepada aturan," ungkap Sahroni, seperti dilansir laman resemi DPR RI.

Politisi Fraksi Partai NasDem itu juga mengingatkan personel Korlantas Polri agar menjalankan tugas dengan baik.

Jangan sampai, tegasnya, praktik Pungutan Liar (pungli) terjadi saat tilang manual dilakukan.

Baca Juga: Cek Syarat Daftar Loker Lampung Lulusan SMA di PT Yakult Indonesia Persada, Posisi ini menanti Anda

"Jika tilang manual kembali diterapkan, saya ingin anggota polisi yang bertugas di lapangan harus bisa lebih profesional," ujarnya.

Sahroni juga meminta Polri tidak segan-segan segera menindak, jika ada temuan pungli atau penyelewengan lainnya di jalan.

"Jika perlu, mereka harus diberikan sanksi tegas. Sudah tidak ada lagi cerita polisi main mata di lapangan. Ketahuan pungli risiko langsung pecat, biar fair,” tambahnya.***