Rencana Subsidi Rp5 Triliun Untuk Mobil Listrik Disoal Politisi PKS, ini yang Diungkap Hidayatullah

- Selasa, 17 Januari 2023 | 07:58 WIB
Hidayatullah, anggota DPR RI Fraksi PKS, tak sepakat subsidi Rp5 triliun untuk mobil listrik (Dok PKS)
Hidayatullah, anggota DPR RI Fraksi PKS, tak sepakat subsidi Rp5 triliun untuk mobil listrik (Dok PKS)

Bantenekspose.ID - Politisi PKS Hidayatullah menyoal rencana subsidi Rp5 triliun untuk mobil listrik.

Menurutnya, rencana subsidi Rp5 triliun, untuk mobil listrik itu kurang tepat. Ia meminta pemerintah lebih baik fokus untuk subsidi dan insentif untuk transportasi publik.

Selain itu, anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu menyebut, mobil listrik baterai dan hybrid itu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sangat minim.

Baca Juga: Limbah Besi Jembatan Hilang, Warga Desa Hegarmanah Bertanya-tanya, Ketua BPD Bilang tak Diajak Musyawarah

Hiayatullah juga mengatakan, bahwa mobil listrik merupakan barang mewah, tapi rencana insentif pembeliannya mencapai puluhan juta berasal dari uang rakyat.

Karenanya, ia mengkritisi rencana pemerintah yang akan memberikan subsidi sebanyak Rp5 triliun untuk kendaraan listrik.

“Kebijakan ini kurang tepat, apalagi bagi mobil listrik baterai dan hybrid yang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sangat minim," ujar Hidayatullah.

Baca Juga: Strategi Pengawasan Pemilu 2024, Bahan Materi Tes Wawancara Panwaslu Kelurahan Desa, yang Penting Diketahui

"Mobil ini merupakan barang mewah tapi rencana insentif pembeliannya mencapai puluhan juta berasal dari uang rakyat,” lanjutnya, dikutip dari laman resmi Partai PKS.

Bila alasan insentif, karena mobil listrik ramah lingkungan, menurut legislator asal Medan ini, tidak tepat.

Pasalnya, mobil listrik di Indonesia, sekitar 61 persen sumber listriknya masih dari batubara yang berpolusi tinggi,

Baca Juga: Sejarah Singkat Bawaslu, Kisi Kisi Materi Penunjang Lolos Tes Wawancara Panwaslu Kelurahan Desa Pemilu 2024

“Di Eropa sumber listrik dari energi terbarukan dari angin dan matahari meningkat, sementara Indonesia sekitar 61 persen sumber listriknya masih dari batubara yang berpolusi tinggi," ucap Hidayatullah.

Jadi, sambungnya, memakai mobil listrik di Indonesia sama saja dengan memakai bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.

Hidayatullah mengingatkan, bahwa proses pembuatan baterai kendaraan listrik, penambangan logam, dan mineral dapat menimbulkan kerusakan serta pencemaran lingkungan.

Halaman:

Editor: Saeroji Al Ghazaly

Sumber: PKS id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X