21 Juta Remaja Indonesia Putus Pendidikan, Anggota DPR RI Djohar Arifin Husin Bilang Gini!

- Rabu, 1 Februari 2023 | 20:38 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin saat Rapat Dengar Pendapat Umum Panja Perguruan Tinggi Komisi X DPR RI dengan Kelompok/Komunitas Mahasiswa Berprestasi di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2023).  (Foto: Devi/Man)
Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin saat Rapat Dengar Pendapat Umum Panja Perguruan Tinggi Komisi X DPR RI dengan Kelompok/Komunitas Mahasiswa Berprestasi di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Foto: Devi/Man)

BantenEkspose.ID - Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin merasa prihatin karena sebanyak 21 juta remaja Indonesia tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.

Menurut data sensus, lanjut Djohar Arifin Husin menyatakan bahwa, umur 18-20 tahun itu pemuda remaja ada 29 juta. Akan tetapi yang masuk ke kampus hanya sekitar 8 juta.

"Jadi ada 21 juta yang sebaya kalian ini yang nasibnya ya kita tidak tahu atau tidak melanjutkan perkuliahan," kata Djohar Arifin Husin seperti dilansir dari laman Dpr.go.id, Rabu 1 Februari 2023.

Baca Juga: Gaji hingga Rp5,6 Juta, PT Roxy Prima Indoproducts Buka Lowongan Kerja Cikupa Untuk Menjadi PPIC

Atas kasus tersebut, Djohar Arifin Husin menyampaikan keprihatinannya terhadap besarnya angka data remaja yang tidak melanjutkan pendidikannya dari sekolah menengah atas ke jenjang perkuliahan

Menurutnya, hal ini menjadi perhatian serius bagi Komisi X DPR RI dan pemerintah untuk menyediakan pilihan dan jaminan pendidikan yang baik bagi anak bangsa.

"Itu menjadi keprihatinan kita untuk memikirkan mereka-mereka bagaimana masa depan mereka bisa lebih baik dari kita,” lanjutnya.

Baca Juga: Isra Miraj 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Peringatan yang Ditentukan Kemenag RI

Djohar Arifin Husin menilai, salah satu kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan di dunia adalah dimasukkannya pendidikan karakter di sekolah. 

Ia kemudian mengambil contoh perbandingan pola dan suasana pendidikan di luar negeri dengan di dalam negeri, yang dinilainya sangat jauh berbeda.

”Anda bisa lihat di Barcelona, bagaimana kehidupan mereka dan juga di Malaysia. Di Malaysia kita lihat bagaimana kelakuan mereka sehari-hari dengan kondisi kita di Indonesia ini sungguh sangat berbeda. Kok mereka bisa begitu? Kok kita nggak bisa begitu? Kenapa? Karena pendidikan karakter ini mereka utamakan," katanya.

Baca Juga: Ingin Jadi Staf IT, PT Sekar Bumi Tbk Buka Lowongan Kerja Cikupa, Simak Syaratnya!

"Pendidikan karakter ini mereka utamakan dari mulai sekolah rendah. SR itu mereka Sekolah Rendah, di kita Sekolah Dasar, itu sudah dimulai bagaimana disiplin-disiplinnya,” terangnya.

Djohar Arifin Husin kembali menukil sebuah penelitian yang menyebutkan anak kelas 4 SD di Indonesia mata pelajarannya sama dengan kelas 6 SD di Jepang. 

Halaman:

Editor: Herliana A Saputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X