Tangani Kasus Diabetes pada Anak, Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi Minta Kementerian Kesehatan Lakukan ini

Bantenekspose.id - Kasus diabetes anak merupakan alarm keras bagi dunia kesehatan khususnya bagi kesehatan anak-anak.

Karenanya, Kementerian Kesehatan proaktif melakukan sosialisasi masif dan sistematis, berkaitan dengan bahaya diabetes.

Soal diabetes ini diungkapkan anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi saat Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: ProPS dan AWS Turut Partisipasi di Seminar Promedia, ini Pentingnya SEO Ungkap Ilona Juwita

Saat Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tersebut, Nurhadi mengaku prihatin atas apa yang menimpa anak-anak di Indonesia.

Sebab, lanjut Nuthadi, penyakit diabetes berimplikasi luas pada berbagai penyakit lain diantaranya gagal ginjal, jantung, syaraf mata dan lain-lain.

Nurhadi tegas meminta Kementerian Kesehatan proaktif melakukan sosialisasi masif dan sistematis ke berbagai lapisan masyarakat, khususnya orangtua dan anak-anak mengenai bahaya diabetes.

Baca Juga: Usulan Pembangunan Infrastruktur Dominasi Musrenbang RKPD Kecamatan Malingping, Plt Camat Ungkap Hal ini

"Berkaitan dengan kasus diabetes pada anak, tadi Pak Menteri menyampaikan ada berbeda antara IDAI dan BPJS Kesehatan. Namun, pada realitanya memang kasus diabetes pada anak memang benar meningkat," ungkap Nurhadi, seperti dilansir laman resmi DPR RI.

Nurhadi juga meminta kejelasan dari Kementerian Kesehatan, terkait arah kebijakan untuk mencegah peningkatan kasus diabetes pada anak.

"Kami minta kejelasan dari Pak Menteri. Apa kebijakan yang akan dilakukan untuk bisa mencegah meningkatnya kasus diabetes pada anak," katanya.

Baca Juga: CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono: Media Online Sudah Banyak, Hanya Sedikit Yang Sukses

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya akan melalukan upaya pencegahan peningkatan kasus Diabetes Melitus (DM) pada anak dengan mengatur gula, garam dan lemak.

"Kita akan fokus ke promotif preventif. Gula, garam, dan lemak ini akan kita atur. Ini mungkin multi sektoral, jadi saya akan bicara dengan pak Menko (Menteri Koordinator) karena sudah menyinggung industri dan sisi ekonomi," ujar Budi.***