BantenEkspose.id - Dalam catatan sejarah Indonesia, sebelum terjadi peristiwa G30S PKI, nama Jenderal Ahmad Yani dikenal sebagai sosok perwira yang gagah, dan berani.
Sosok Jenderal Ahmad Yani yang gugur pada peristiwa G30S PKI ini, dikenal memiliki jiwa kepemimpinan, dan nasionalisme yang tinggi.
Melansir kanal YouTube Matahatipemuda. Jauh sebelum peristiwa G30S PKI, sosok Jenderal Ahmad Yani disebut memiliki jiwa kepemimpinan sejak masih belia.
Baca Juga: Ini Syarat Dapat Duit BLT BBM Tahun 2022
Pria yang lahir pada 19 Juni 1922, di Purworejo, Jawa Tengah ini, sering ditunjuk sebagai pemimpin bagi teman-temannya, saat bermain perang-perangan.
Yani kecil ternyata mengagumi sosok Pengeran Diponegoro yang memiliki keberanian, dan kecerdasan saat berperang melawan Belanda.
Perjuangan di Militer
Singkat cerita, pada 1927, Ahmad Yani dan keluarganya pindah ke Batavia mengikuti sang ayah yang bekerja untuk perwira militer Belanda.
Baca Juga: Bawaslu Kota Serang Buka Pendaftaran Panwaslu Kecamatan
Ahmad Yani sendiri menyelesaikan pendidikan di HIS Bogor Pada tahun 1935, kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di MULO Bogor, dan selesai pada tahun 1938.
Tidak berhenti disitu, Ahmad Yani melanjutkan pendidikan menengah atasnya di AMS Batavia. Namun tidak sampai tamat. Ini dikarenakan Perang Dunia I di Eropa pecah pada 1940.
Peristiwa itu membuat Yani harus menjalani wajib militer di Malang, Jawa Timur. Saat itulah Yani memilih untuk belajar di Topografi Militer.
Baca Juga: Soal Proyek Pembangunan Infrastruktur Desa, APDESI Lebak Dukung Pemprov Banten Lakukan ini
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1942, saat Belanda menyerah kepada sekutu, dan wilayah Indonesia dikuasai oleh Jepang. Yani dan keluarganya kembali ke Purworejo.
Artikel Terkait
Nina Gusmita Cetak 3 Rekor Dalam PEPARNAS XVI Papua, Kini Jadi Sosok Inspiratif Generasi Muda
Maju di Bursa Calon Ketua Partai Demokrat Kabupaten Serang, Ini Yang Bikin Yayan Alfian Optimis
Kenal Dekat Rofifah Juniandar, Dara Asal Lebak yang Berhasil Lawan Kanker Tulang
Mengenang Sosok Guru Bangsa Buya Syafii Maarif, Ganjar Pranowo Ungkapkan ini
Kisah Agus Sulistriyono dan Bangkitnya Ratusan Media Online Indonesia